Iklan

Sabtu, 30 Juli 2022

Tak disangka!!! Penyebab Tangan Kesemutan harus Diwaspadai

 Hampir setiap orang pernah mengalami mati rasa pada tangan. Keluhan ini biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Namun, jika kesemutan di tangan Anda sering berulang atau berlangsung lama, itu mungkin merupakan tanda kondisi medis.

Sumber: iStock 

Mirip dengan kesemutan di kaki, tekanan kronis pada saraf di tangan menyebabkan sensasi seperti mati rasa, kesemutan, dan mati rasa.


Ini biasanya hilang perlahan ketika Anda mengubah posisi tangan Anda atau menghilangkan stres.


Berbagai penyebab mati rasa

Dalam beberapa kasus, kesemutan di tangan juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, terutama jika gejalanya sudah ada sejak lama atau disertai gejala lain.

Sumber: iStock

Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan tangan kesemutan meliputi:


1. Carpal tunnel syndrome (CTS)

Carpal tunnel syndrome atau sindrom terowongan karpal merupakan kerusakan saraf akibat tekanan dan iritasi pada saraf yang berada di pergelangan tangan. 


CTS kerap dialami oleh siapa pun yang sering bekerja menggunakan tangan untuk melakukan gerakan yang sama dan dalam jangka waktu lama, seperti mengetik, menulis, dan mencuci.


2. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis pada tangan terkadang bisa menimbulkan gejala yang mirip dengan CTS, termasuk kesemutan pada tangan dan pergelangan tangan. Sensasi tangan kesemutan ini biasanya kian mengganggu, terutama pada malam hari.


Gejala lain yang dapat dialami oleh penderita rheumatoid arthritis adalah sendi tangan dan jari-jari terasa hangat, nyeri, bengkak, serta kaku saat bangun tidur dan biasanya berlangsung lebih dari 1 jam.


3. Diabetes

Tangan kesemutan juga bisa dipicu oleh penyakit diabetes, sebab kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah kecil yang menyalurkan nutrisi pada saraf sehingga memicu kesemutan, nyeri, atau mati rasa.


Selain kesemutan, penderita diabetes juga kerap merasakan gejala lain, seperti kulit gatal dan kering, berat badan naik atau turun tanpa sebab yang jelas, hingga luka yang sulit sembuh.


4. Kerusakan saraf

Tangan kesemutan juga bisa disebabkan oleh kerusakan saraf atau neuropati perifer. Penyebab terjadinya gangguan ini bisa beragam, mulai dari penyakit autoimun, cedera saraf, infeksi, hingga efek samping obat-obatan.


Sebagai contoh, orang yang mengonsumsi obat statin untuk menurunkan kolesterol,  penderita kanker yang menjalani kemoterapi, atau pengguna obat isoniazid untuk tuberkulosis bisa saja mengalami efek samping berupa kaki atau tangan kesemutan. Efek samping ini biasanya akan membaik setelah pengobatan tersebut selesai.


5. Kekurangan vitamin tertentu

Kekurangan asupan vitamin B dan vitamin E bisa menyebabkan kesemutan pada tangan atau kaki. Pasalnya, kedua vitamin tersebut dibutuhkan tubuh untuk menunjang kesehatan dan fungsi saraf. Oleh karena itu, ketika tubuh Anda kekurangan nutrisi tersebut, saraf pun bisa mengalami gangguan.


6. Penyakit lain

Tangan kesemutan juga bisa disebabkan oleh penyakit lain yang berdampak pada kerusakan saraf, seperti hipotiroid, sindrom Guillain-Barre, atau infeksi, termasuk hepatitis, herpes zoster, dan penyakit Lyme.


Tak hanya menyebabkan tangan kesemutan, berbagai penyakit di atas juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti tangan gemetaran atau tremor dan tangan menjadi lebih lemah, kaku, atau sulit digerakkan.

Sumber: iStock

Selain kondisi yang telah disebutkan di atas, kesemutan pada tangan juga bisa dipicu oleh faktor lain, seperti konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan paparan zat kimia.


Keluhan tangan kesemutan sebaiknya tidak disepelekan karena bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika keluhan ini tidak kunjung reda dan muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti nyeri hebat dan tangan terasa lemas hingga sulit digunakan untuk beraktivitas.


sumber: www.alodokter.com/


Penyebab Tipes anak-anak dan gejala gejalanya

iStock photo

Penyebab Tipes

Bakteri Salmonella Typhi (S. typhi) menjadi penyebab utama tipes. Dikutip dari Cleveland Clinic, bakteri tersebut menyebar melalui makanan, minuman, atau air yang terkontaminasi. Setelah seseorang terinfeksi, mereka dapat menyebarkannya ke orang lain melalui rute fekal (feses)-oral.

Salah satu penyebab penyebaran yang paling umum adalah saat seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang disiapkan oleh orang lain yang mengeluarkan bakteri dan tidak mencuci tangan dengan benar setelah buang air besar atau kecil.

Dalam beberapa kasus, orang yang sebelumnya menderita tipes masih membawa bakteri Salmonella Typhi. Orang-orang ini menjadi pembawa penyakit (carrier) dan dapat menyebarkan infeksi bahkan ketika mereka tidak memiliki gejala

Sumber: detik.com/

iStock photo

GEJALA
Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa gejala tipes di tahap awal adalah sebagai berikut:

1. Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 39o – 40o celcius
2. Sakit kepala
3. Lemah dan lelah
4. Nyeri otot
5. Berkeringat
6. Batuk kering
7. Kehilangan nafsu makan dan menurunkan berat badan Sakit perut
8. Diare atau sembelit
9. Muncul ruam pada kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna merah muda
10. Perut yang membengkak
11. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, Anda akan mengalami kondisi seperti:
12. Mengigau
13. Berbaring lemah dengan mata setengah tertutup

Pencegahan Tipes

1. vaksinasi khusus untuk tipes
Menurut sebuah artikel pada laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin untuk tipes di Indonesia sudah tersedia.

2. Kebersihan dan sanitasi yang baik
WHO juga menyarankan para wisatawan untuk mempraktikkan kebersihan dan sanitasi yang baik saat berkunjung ke negara dengan risiko tipes yang tinggi.

3. Pastikan makanan dimasak dengan benar dan masih panas saat disajikan

4. Hindari susu mentah dan produk yang terbuat dari susu mentah

5. Hindari es kecuali terbuat dari air yang aman

6. Rebus air jika tidak yakin atas keamanan air minum yang tersedia

7. Cuci tangan secara menyeluruh dan sering menggunakan sabun
Terutama setelah kontak dengan hewan peliharaan, hewan ternak, atau setelah dari toilet.

8. Cuci buah dan sayuran dengan hati-hati, terutama jika dimakan mentah, dan, jika memungkinkan, sayuran dan buah-buahan harus dikupas.

Sumber :rs.unud.ac.id/

Jumat, 29 Juli 2022

Heboh!! Masa Pandemi tetep Sehat? Herbal Ampuh Atasi Virus

 Pemerintah menganjurkan kita untuk tetap menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta tidak mendatangi tempat-tempat yang banyak orang berkerumun. Dalam menghadapi pandemi saat ini kita pasti lebih waspada terhadap sekitar dan juga lebih sering mengkonsumsi vitamin-vitamin dan jamu maupun obat- obatan tradisional lainnya. Penjual-penjual jamu sekarang ramai berdatangan pelanggan pada saat pandemi. Masyarakat percaya jamu yang terbuat dari jahe, kunyit, maupun temu-temuan lainnya mampu untuk menangkal virus yang masuk tubuh kita.

Jahe merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang ada di Indonesia. Jahe banyak dicari dan disukai masyarakat karena memiliki kelebihan dalam hal kesehatan, kecantikan, dan campuran untuk membuat masakan serta minuman. Jahe merupakan salah satu komoditas yang dicari banyak orang. Bahkan alasan Belanda datang ke Indonesia karena menginginkan tanaman ini. Rasa jahe yang pedas bila dikonsumsi sebagai bentuk minuman memberikan sensasi pelega dan penyegar tenggorokan.

Berikut ini berbagai manfaat jahe merah yang kami rangkum dari berbagai sumber; 


1. Menghangatkan badan Menurut Deltomed, salah satu produsen obat herbal, rasa pedas jahe yang disebabkan oleh zat bernama gingerol bermanfaat untuk menghangatkan badan, khususnya di musim penghujan.


2. Meredakan sakit kepala Zat kamfena dan gingerol yang memberikan efek hangat juga mampu meredakan sakit kepala karena membuat pembuluh darah melebar dan melancarkan pasokan darah ke kepala.


3. Mengatasi masalah pencernaan Seperti dikutip dari Hellosehat.com, ekstrak minyak jahe merah dapat melindungi pencernaan dari bakteri sehingga mencegah gangguan pencernaan. Zat aktif pada jahe merah juga bisa mencegah produksi enzim yang memicu radang lambung.


4. Memperkuat imunitas tubuh Ekstrak jahe merah dapat mencegah dan membunuh bakteri-bakteri jahat yang ada di dalam tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh atau imunitas akan lebih kuat.


5. Mengatasi batuk dan radang tenggorokan Minyak esensial yang terkandung dalam jahe merah dapat meredakan batuk pada orang dewasa maupun anak-anak. Radang tenggorokan biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau infeksi bakteri, masalah tersebut bisa diredakan oleh zat-zat yang ada di dalam jahe merah.


6. Mengurangi mual dan meningkatkan nafsu makan Salah satu manfaat jahe merah adalah membantu mengurangi produksi gas di dalam lambung yang menyebabkan rasa mual. Dengan berkurangnya rasa mual, nafsu makan akan meningkat.


7. Membantu penurunan berat badan Ekstrak jahe merah kerap digunakan sebagai campuran dalam suplemen diet karena memberikan rasa kenyang lebih lama dan mampu membakar kalori lebih banyak. 8. Menjaga kesehatan jantung Menurut Deltomed, konsumsi jahe merah secara teratur terbukti mampu menurunkan kolesterol dan trigliserida yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.


8. Menjaga kesehatan jantung Menurut Deltomed, konsumsi jahe merah secara teratur terbukti mampu menurunkan kolesterol dan trigliserida yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.


Manfaat Berhenti Minum Kopi Selama 30 Hari

  Kopi merupakan salah satu minuman yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, dampak konsumsi kopi kerap diperdebat...