Gambar 1 google.id.com
Gambar 2 google.id.com |
Ficus septicum Burm.b.
Awar-awar, menurut Wikipedia,
adalah sejenis tumbuhan yang termasuk kerabat beringin, anggota suku Moraceae.
Pohon kecil ini biasa tumbuh di hutan semak atau di tempat-tempat yang liar.
Tumbuhan ini sebetulnya begitu gampang untuk didapatkan, sebab mudah tumbuh di
tempat yang sangat subur. Kalau gemar mengamati kebun, Anda pasti akan
menemukan tumbuhan ini.
NAMA DAERAH
Sirih popar (Ambon) Tagalolo,
Bei, Loloyan (Minahasa); Ki ciyat (Sunda); Awar awar (Jawa); Bar-abar (Madura);
Awar awar (Belitung); Tobotobo (Makasar); Dausalo (Bugis); Bobulutu (Halmahera
Utara); Tagalolo (Ternate). NAMA ASING: Papua New Guinea: omia (Kurereda,
Northern Province), manibwohebwahe (Wagawaga, Milne Bay), bahuerueru (Vanapa,
Central Province). Philippines: hauili (Filipino), kauili (Tagalog), sio
(Bikol). NAMA SIMPLISIA Fici septicae folium; daun awar-awar.
DESKRIPSI TANAMAN
Pohon atau semak tinggi , tegak
1-5 meter. Batang pokok bengkok bengkok, lunak, ranting bulat silindris,
berongga, gundul, bergetah bening. Daun penumpu tunggal, besar, sangat runcing,
daun tunggal, bertangkai, duduk daun berseling atau berhadapan, bertangkai 2,53
cm. Helaian berbentuk bulat telur atau elips, dengan pangkal membulat, ujung
menyempit cukup tumpul, tepi rata, 9-30 kali 9-16 cm, dari atas hijau tua
mengkilat, dengan banyak bintik-bintik yang pucat, dari bawah hijau muda, sisi
kiri kanan tulang daun tengah dengan 6-12 tulang daun samping; kedua belah sisi
tulang daun menyolok karena warnanya yang pucat. Bunga majemuk susunan periuk
berpasangan, bertangkai pendek, pada pangkaInya dengan 3 daun pelindung, hijau
muda atau hijau abu-abu, diameter lebih kurang 1,5 cm, pada beberapa tanaman
ada bunga jantan dan bunga gal, pada yang lain bunga betina. Buah tipe periuk,
berdaging hijau-hijau abu-abu, diameter 1,5 – 2 cm. Waktu ber bunga Januari –
Desember. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa dan Madura; tumbuh pada daerah
dengan ketinggian 1200 m dpl, banyak ditemukan di tepi jalan, semak belukar dan
hutan terbuka.
HABITAT
Tumbuh liar sebagai tanaman pengganggu pada dataran rendah
sampai 1200 m dpl.
KANDUNGAN KIMIA
Flavonoid;
Sterol; Khasiat: Sudorik; Diuretik; Emetik
Nama
simplesia: Fici septicae Folium
Daun Ficus septica
dapat menghambat pertumbuhan
Bacillus subtilis dan Escherichia coli secara in vitro, hasil
pengujian bioautografi dilaporkan bahwa 4 g ekstrak daun awar awar
yang larut dalam Metanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Antofin (5 g)
berefek sebagai antibakteri (B. subtillis, M flavus dan E. Coli).
KHASIAT/KEGUNAAN
Dau awar-awar menurut
ccrc.farmasi.ugm.ac.id, mengandung senyawa flavonoid genistin dan
kaempferitrin, kumarin, senyawa fenolik, pirimidin, dan alkaloid antofin,
saponin triterpenoid, sterol. Akarnya, mengandung sterol dan polifenol.
Alkaloid yang terkandung pada batang antara lain adalah fenantroindolisidin.
Daun dan akar mengandung stigmasterol dan Beta-sitosterol. Daun dan batangnya
mengandung alkaloid isotylocrebin dan tylocrebin.
Menurut Wikipedia, akar, serta
getah yang terkandung di daun-daun dan buah tumbuhan awar-awar dipercaya
berkhasiat obat. Di Filipina yaitu :
- Daunnya dipakai untuk mengatasi rematik, dan merangsang keluarnya keringat (sudorifika) untuk meringankan sakit kepala.
- Akarnya dipakai sebagai tapal luka bakar.
- Rebusan Akar digunakan sebagai peluruh kemih (diuretika).
- Di Papua Nugini, daunnya dimanfaatkan untuk mengobati pilek, batuk, demam, serta penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteria dan jamur.
- Kepingan akar atau daun yang dicampur dengan air dan diminum dipakai untuk mengobati disentri atau diare. Akar yang dilumatkan, dicampur dengan air kelapa, diminum setiap hari untuk menyembuhkan infeksi saluran kemih.
- Menurut Georg Eberhard Rumphius, ahli botani dari Jerman yang bekerja Indonesia pada tahun 1702, akar awar-awar dapat digunakan sebagai obat anti-racun (antidota). Misalnya, untuk mengatasi keracunan karena memakan jenis ikan atau ketam (yuyu, kepiting) tertentu, atau keracunan umbi gadung.
- Getah tumbuhan ini tajam, dapat menimbulkan bisul-bisul bila terkena kulit, namun dapat dipakai untuk mengatasi herpes, kurap atau lain-lain penyakit kulit yang tidak sembuh-sembuh. Akarnya sebagai antiracun apabila terkena tusukan duri ikan yang berbisa. Daunnya, setelah diproses, juga digunakan sebagai subal atau campuran candu.
RESEP/CARA
PENGOLAHAN
Daun awar-awar
segar secukupnya; Air secukupnya, Dipipis sampai berbentuk pasta, Dioleskan
pada bagian kulit yang sakit.
Akar Di
rebus dan diminum airnya,
Akar
ditumbuk dan dilumat sebagai obat oles untuk kulit.
Di suling
dapat digunakan sebagai obat oles
Tidak ada komentar:
Posting Komentar